Jangan Salah Kaprah! Ini 7 Mitos Atap UPVC yang Perlu Diluruskan Sekarang Juga

“Banyak orang bilang, atap UPVC gampang rusak dan panas. Tapi… benarkah begitu?”
Mungkin Anda juga pernah mendengar mitos-mitos semacam itu. Di dunia konstruksi, tak jarang opini berkembang tanpa dasar fakta yang kuat. Salah satunya adalah tentang atap UPVC—bahan penutup atap modern yang kini banyak digunakan, tapi masih diselimuti kesalahpahaman. Artikel ini hadir untuk mengupas fakta, membedakan antara opini dan bukti, serta membuka mata Anda sebelum memutuskan menggunakan atau menghindarinya.
Mitos 1: Atap UPVC Gampang Panas
Faktanya: UPVC justru dikenal karena kemampuannya menahan panas hingga 90%. Material ini memiliki lapisan pelindung UV yang membuat suhu dalam ruangan tetap stabil, bahkan di tengah terik matahari. Dibandingkan genteng konvensional, UPVC jauh lebih unggul dalam menjaga kesejukan dalam rumah.
Mitos 2: Tidak Tahan Lama
Faktanya: UPVC adalah singkatan dari Unplasticized Polyvinyl Chloride, yang berarti bahan ini tidak mengandung plastik tambahan sehingga lebih kokoh dan awet. Umur pakainya bisa mencapai 20–30 tahun bahkan lebih, dengan perawatan yang minimal.
Mitos 3: Mudah Pecah Saat Terinjak
Faktanya: Banyak orang menyamakan UPVC dengan plastik tipis. Padahal, UPVC memiliki struktur berdinding ganda (double wall corrugated) yang sangat kuat. Bahkan, tukang bangunan bisa berjalan di atasnya saat proses instalasi.
Mitos 4: Tidak Cocok untuk Iklim Tropis
Faktanya: Justru atap UPVC dirancang untuk tahan terhadap sinar UV dan cuaca ekstrem tropis. Di Indonesia, UPVC terbukti mampu mengatasi hujan deras, panas menyengat, hingga kelembaban tinggi.
Mitos 5: Sulit Dipasang
Faktanya: Salah besar. UPVC justru salah satu jenis atap yang paling mudah dan cepat dipasang. Bobotnya yang ringan menghemat waktu pemasangan dan biaya tenaga kerja.
Mitos 6: Kurang Estetik
Faktanya: Desain UPVC masa kini sudah sangat modern dan elegan. Dengan berbagai pilihan warna dan tekstur, atap ini cocok untuk rumah minimalis hingga industrial. Anda bisa tetap tampil gaya tanpa mengorbankan fungsi.
Mitos 7: Merusak Lingkungan
Faktanya: UPVC adalah material yang ramah lingkungan karena dapat didaur ulang. Lebih-lebih, produksinya menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan bahan atap lain seperti asbes atau logam berat.
Mengapa Atap Omah Memilih UPVC sebagai Solusi Masa Kini
Sebagai roofing spesialis, Atap Omah memiliki misi untuk memberikan solusi atap berkualitas yang awet, hemat energi, dan ramah lingkungan bagi setiap rumah di Indonesia. Visi kami adalah menjadi mitra terpercaya dalam menghadirkan hunian sehat dan nyaman melalui produk dan layanan atap terbaik, termasuk atap UPVC yang telah teruji manfaat dan ketahanannya.
Jangan Percaya Mitos, Percayalah Fakta
Kesimpulannya, banyak mitos tentang atap UPVC yang tidak berdasar dan bisa menyesatkan keputusan Anda. Dengan informasi yang tepat, Anda bisa lebih yakin dalam memilih atap yang tidak hanya melindungi, tapi juga memberikan kenyamanan jangka panjang.
Jangan biarkan informasi keliru membatasi pilihan Anda. Pelajari faktanya, konsultasikan dengan ahli, dan jadikan rumah Anda tempat tinggal yang sejuk, aman, dan indah.
Baca juga artikel :
- Atap Transparan untuk Pencahayaan Alami Rumah Anda
- Atap Sirap Kayu Ulin Keindahan Tradisional yang Tahan Lama
- Inovasi Teknologi Atap Bitumen Aspal Terbaru yang Tersembunyi
- Atap Transparan untuk Pencahayaan Alami Rumah Anda
- Teknik Pemasangan Atap Metal yang Tepat agar Tidak Bocor
- Atap Bitumen atau Keramik ? mana yang Lebih Kedap Suara
- Desain Rangka Atap ala Jepang Kuat, Minimalis & Anti-Gempa
- Atap Teras Industrial, Kombinasi Besi Ekspos & Panel Transparan
- Atap Hanok Inspirasi Atap Korea untuk Rumah Tropis di Indonesia
- Membersihkan Atap Metal dari Lumut dan Kotoran Secara Efektif