Awal Mula Sejarah Genteng aspal Bitumen
Genteng Shingles Asphalt Bitumen pertama kali di kenalkan pada tahun 1901 di Amerika Serikat. Pada tahun 1911, penggunaannya mulai meluas di berbagai sektor konstruksi. Seiring kemajuan teknologi, pada tahun 1939 produksi genteng ini mencapai sekitar 11 juta meter persegi.
Cikal bakal genteng ini awal nya dari pengembangan atap aspal pada tahun 1893. Mula- mula, bahan ini lebih mirip dengan atap gulungan aspal tanpa lapisan butiran di permukaan. Namun, pada tahun 1897, inovasi mulai diterapkan dengan tambah butiran batu tulis agar lebih tahan lama. Beberapa jenis butiran yang di uji mencakup mika, kulit tiram, dolomit, abu terbang, silika, serta tanah liat. Kemudian, pada tahun 1901, bahan ini pertama kali di potong menjadi strip untuk di pakai sebagai sirap satu – tab dan multi – tab.

Perkembangan Teknologi Genteng Asphalt Bitumen
Pada tahun 1920, National Board of Fire US mendorong penghapusan penggunaan sirap dengan bahan kayu sebagai atap. Hal ini berperan besar terhadap popularitas genteng aspal bitumen, yang semakin tumbuh pesat pada era itu.
Awalnya, semua sirap aspal pakai bahan organik dengan dasar kain katun yang disebut felt. Namun, akibat harga kain katun yang semakin mahal pada tahun 1920-an, berbagai alternatif mulai dicoba. Bahan organik lain yang digunakan meliputi wol, jute atau manila, serta pulp kayu.
pada tahun 1950-an, lem strip sebagai perekat mulai di kenalkan untuk cegah kerusakan akibat angin. Pita perekat yang dapat menutup sendiri di tambah dalam proses produksi nya, jadi pasang genteng bisa lebih efisien dan mudah.
Inovasi dan Uji Kualitas Genteng Bitumen
Pada tahun 1950-an
Banyak uji coba juga yang lakukan memakai staples dan paku. Studi buktikan bahwa enam staples punya daya rekat lebih kuat di banding empat paku.
Pada tahun 1960,
Fiberglass mulai dipakai sebagai lapisan dasar genteng. Sebelumnya, asbes menjadi material utama, tetapi masalah nya adalah lebih rentan pada kerusakan akibat angin, khususnya pada suhu dingin. Generasi yang baru pakai fiberglass sebagai ganti asbes, telah teruji lebih tahan lama dan bisa tahan api dengan lebih baik.
Pada tahun 1980-an
Genteng aspal telah menjadi material atap dominan di Amerika Utara dan Kanada, utama nya untuk bangunan dengan atap miring. Asosiasi Produsen Atap Aspal (ARMA) bentuk tim riset pada tahun 1990-an untuk tingkat kan daya tahan genteng dari angin kencang.
Pada tahun 1996
Kemitraan antara banyak lembaga, seperti industri asuransi properti AS, Business and Home Safety Institute, serta Underwriter’s Laboratory (UL), menciptakan sistem klasifikasi ketahanan dampak untuk bahan atap. Sistem ini dikenal sebagai UL 2218, yang jadi standar nasional dalam uji daya tahan atap dari benturan.
Masa Depan Genteng Asphalt Bitumen
Seiring waktu, genteng aspal terus tumbuh dengan banyak inovasi. Kini, ada banyak pilihan gaya, warna, dan profil genteng yang dapat sesuai dengan kebutuhan design bangunan . Teknologi manufaktur modern, kualitas bahan baku yang tinggi, serta desain inovatif telah membuat genteng bitumen yang lebih tahan lama serta memberi tampilan mewah dan eksklusif pada bangunan.
Misi dan Visi Atap Omah sebagai Roofing Spesialis
Sebagai roofing spesialis, Atap Omah akan komit memberi solusi atap terbaik dengan genteng aspal bitumen yang unggul. Kami percaya bahwa atap bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga elemen penting dalam membuat rumah yang nyaman, aman, dan estetis. Dengan pengalaman serta inovasi yang kontinu, Atap Omah siap menjadi pilihan utama umtuk atap terbaik bagi hunian dan bangunan Anda.