Mengapa Pasang Atap Aspal Bitumen di Jurai Dalam Butuh Teknik yang Tepat ?
Cara pasang atap bitumen di Jurai dalam, yang mana Jurai Dalam merupakan titik krusial dalam sistem atap yang berfungsi sebagai jalur utama aliran air hujan. Jika pemasangannya tidak benar, risiko kebocoran akan meningkat drastis. Oleh karena itu, teknik pemasangan atap aspal bitumen di area ini harus dilakukan dengan teliti untuk memastikan daya tahan dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Jenis Atap yang Digunakan
Atap yang digunakan dalam pemasangan ini adalah genteng aspal bitumen, material yang dikenal karena keunggulannya dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca. Material ini terdiri dari:
- Lapisan fiberglass atau organik yang memberikan kekuatan struktural.
- Lapisan aspal dan butiran mineral yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap sinar UV serta menambah daya tahan terhadap air
Area Pemasangan Jurai Dalam
Jurai dalam adalah titik pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut ke dalam. Di sinilah aliran air hujan terkumpul dan mengalir ke bawah. Untuk memastikan tidak terjadi kebocoran, lapisan atap di bawahnya, seperti underlayment digunakan untuk meningkatkan ketahanan terhadap air.
Teknik Pemasangan Atap Aspal Bitumen di Jurai Dalam
Ada dua metode utama dalam pemasangan atap aspal bitumen di area jurai dalam:
1. Jurai Dalam Terbuka (Open Valley)

Menggunakan lapisan metal (aluminium atau tembaga) di tengah jurai dalam. Shingles dipotong pada tepi jurai dalam, menyisakan jalur metal yang terlihat. Teknik ini memungkinkan aliran air lebih langsung ke sistem talang.
2. Jurai Dalam Tertutup (Closed Valley)
Terdapat dua teknik dalam metode ini:

- Jurai Dalam Anyaman (Woven Valley). Genteng aspal dipasang secara bersilangan hingga menutupi jurai dalam sepenuhnya. Cocok untuk area dengan curah hujan rendah hingga sedang.
- Jurai Dalam Potong Tertutup (Closed Cut Valley). Pemasangan underlayment atau lapisan kedap air dilakukan terlebih dahulu. Shingles pada satu sisi dipasang lebih dulu, melewati garis jurai dalam. Shingles pada sisi lain dipotong rapi, mengikuti garis jurai dalam agar aliran air hujan lancar. Lapisan terakhir ditambahkan untuk memperkuat area jurai dalam.

Lapisan Dasar dan Akhir pada Jurai Dalam
1. Lapisan Dasar
Terdiri dari shingles yang dipasang pertama kali sebagai dasar bagi lapisan berikutnya. Lapisan ini menutupi jurai dalam sebagian dan menjadi elemen utama dalam mencegah kebocoran.
2. Lapisan Akhir
Lapisan ini adalah bagian yang dipotong mengikuti garis jurai dalam. Potongan harus dilakukan dengan sudut yang tepat agar air hujan tidak merembes ke bawah shingles.
Keunggulan Teknik Jurai Dalam Tertutup
1. Mengurangi Risiko Kebocoran
Teknik overlapping dan pemotongan rapi memastikan air hujan mengalir dengan baik tanpa masuk ke sela-sela genteng.
2. Estetika Lebih Baik
Dibandingkan metode jurai dalam terbuka, metode ini memberikan tampilan lebih rapi karena tidak ada jalur metal yang terlihat.
3. Daya Tahan Lebih Lama
Jika dipasang dengan benar, teknik ini bertahan lebih lama dan tidak memerlukan perawatan ekstra.
Misi dan Visi Atap Omah sebagai Roofing Spesialis
Sebagai spesialis dalam pemasangan dan perawatan atap, Atap Omah berkomitmen memberikan solusi atap berkualitas tinggi yang tidak hanya tahan lama, tetapi juga estetis. Dengan menggunakan teknik pemasangan terbaik dan material berkualitas, Atap Omah memastikan setiap hunian dan bangunan memiliki atap yang kokoh, indah, serta bebas dari risiko kebocoran.
Kesimpulan
Pemasangan atap aspal bitumen pada area jurai dalam dengan metode jurai dalam potong tertutup adalah pilihan terbaik untuk memastikan aliran air hujan yang efisien, mengurangi risiko kebocoran, serta memberikan tampilan lebih rapi. Dengan teknik pemasangan yang benar, atap tidak hanya akan bertahan lebih lama tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan bangunan Anda.