
Atap pelana atau Gable Roof telah menjadi pilihan favorit bagi banyak pemilik rumah dan arsitek, bukan hanya karena tampilannya yang elegan dan klasik, tetapi juga karena fungsionalitasnya yang tinggi. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakannya, ada baiknya memahami segala kelebihan dan kekurangannya. Dalam artikel ini, kami akan menguraikan semua yang perlu Anda ketahui tentang , dari bahan, kemiringan, hingga keunggulan dan kelemahannya.
Apa Itu Atap Pelana?
Atap pelana merupakan jenis atap yang memiliki dua bidang miring yang bertemu pada satu garis lurus di bagian atas. Desainnya yang simpel namun elegan membuatnya cocok untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah modern hingga klasik. Atap pelana tidak hanya memberikan perlindungan yang optimal dari hujan dan sinar matahari, tetapi juga menambah nilai estetika pada bangunan.
Material yang Digunakan untuk Atap Pelana
Salah satu kelebihan Atap model Pelana adalah fleksibilitas dalam pemilihan bahan. Beberapa material yang umum digunakan antara lain:
- Atap Aspal Bitumen. Memberikan tampilan yang estetis dan cocok untuk bangunan dengan gaya arsitektur tradisional atau klasik.
- Genteng Tanah Liat, Genteng Keramik dan Genteng Beton. Memberikan kesan tradisional dan tahan lama.
- Atap Seng. Lebih ringan dan cocok untuk desain minimalis.
- Asbes. Ekonomis namun memerlukan perawatan khusus.
- Bahan Tahan Cuaca Lainnya, seperti metal atau polycarbonate yang cocok untuk iklim ekstrem.
Penggunaan bahan yang tepat sangat menentukan ketahanan dan keindahan atap pelana. Untuk itu, Atap Omah sebagai Roofing Spesialis selalu mengutamakan kualitas bahan dan teknik pemasangan yang profesional untuk memberikan perlindungan dan estetika maksimal pada setiap hunian.
Kemiringan Atap Pelana yang Ideal
Tingkat kemiringan atap pelana biasanya berkisar antara 20-35 derajat, tergantung pada beberapa faktor berikut:
- Kondisi Iklim. Daerah dengan curah hujan tinggi memerlukan kemiringan yang lebih curam agar air hujan cepat mengalir dan mengurangi risiko kebocoran.
- Bahan Atap. Setiap bahan memiliki kemiringan optimal agar dapat berfungsi secara maksimal.
- Desain dan Ukuran Bangunan. Bangunan besar memerlukan kemiringan yang lebih curam untuk memperkuat struktur atap.
- Catatan Penting. Kemiringan yang terlalu curam dapat menyulitkan pemasangan dan perawatan atap, sementara kemiringan yang terlalu landai bisa menyebabkan genangan air yang berpotensi merusak atap.

Keunggulan Atap Pelana
1. Sirkulasi Udara dan Cahaya Alami Lebih Optimal
Desain atap yang tinggi memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik, sehingga suhu dalam ruangan menjadi lebih sejuk. Selain itu, pencahayaan alami juga dapat dimaksimalkan melalui jendela atau skylight yang dipasang pada atap.
2. Estetika yang Elegan dan Serbaguna
Dengan desain yang sederhana namun elegan, atap pelana cocok untuk berbagai gaya arsitektur, baik itu modern, minimalis, klasik, maupun tradisional.
3. Memberikan Ruang Lebih Luas dan Fleksibel
Desain atap pelana memungkinkan ruangan pada bagian atas bangunan menjadi lebih luas tanpa adanya kolom atau tiang di tengah. Ini memberikan fleksibilitas dalam penataan interior dan memungkinkan pencahayaan alami yang lebih baik.
4. Tahan Terhadap Berbagai Cuaca
Indonesia dikenal dengan iklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi. Atap Pelana dirancang dengan kemiringan optimal yang memungkinkan air hujan mengalir dengan cepat tanpa terkumpul di satu titik. Ini membuat nya lebih tahan terhadap kebocoran dan kerusakan akibat air hujan.
Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan pada Atap Pelana
2. Memerlukan Ruangan yang Lebih Tinggi
Desainnya yang tinggi membutuhkan ruang vertikal yang lebih luas. Ini bisa menjadi kendala pada bangunan dengan batasan tinggi atau di area dengan peraturan ketinggian bangunan yang ketat.
1. Biaya Konstruksi yang Lebih Tinggi
Atap pelana membutuhkan lebih banyak material dan tenaga kerja dibandingkan jenis atap lainnya, sehingga biaya pembangunannya lebih tinggi. Namun, investasi ini sebanding dengan ketahanan dan estetika yang didapatkan.
3. Risiko Kebocoran Jika Tidak Dipasang dengan Benar
Jika tidak dibangun dengan benar, atap pelana berpotensi mengalami kebocoran pada bagian persimpangan pelana. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan material yang tepat dan pemasangan yang profesional.
Tips Memilih Penutup Atap Pelana yang Tepat
- Pertimbangkan Iklim dan Cuaca di Lokasi Bangunan.
Jika Anda berada di daerah dengan curah hujan tinggi, pilih kemiringan yang curam untuk menghindari genangan air. - Pilih Material yang Tepat.
Sesuaikan material dengan anggaran dan kebutuhan desain. Genteng cocok untuk gaya klasik, sedangkan seng atau metal lebih cocok untuk desain modern. - Pastikan Struktur Bangunan Memadai.
Gable roof memerlukan struktur bangunan yang kuat. Konsultasikan dengan Roofing Spesialis seperti Atap Omah untuk memastikan kestabilan bangunan Anda.
Kesimpulan
Atap pelana tidak hanya memberikan perlindungan optimal, tetapi juga meningkatkan estetika dan kenyamanan hunian Anda. Dengan memilih material yang tepat, kemiringan yang sesuai, dan menggunakan jasa Roofing Spesialis dari Atap Omah, Anda bisa mendapatkan atap yang tahan lama dan elegan.